Mengapa Cincin Pernikahan Selalu Disematkan Di Jari Manis?

on Selasa, 13 Desember 2011


Setiap manusia baik laki-laki atau perempuan pasti menginginkan jika pernikahannya kelak merupakan sebuah peristiwa, dimana dirinya mendapatkan pasangan hidup yang setia baik dalam keadaan suka maupun duka hingga akhir hayatnya. Pada peristiwa sakral tersebut disematkan pula sebuah cincin di jari manis sebagai lambang ikatan cinta dua mempelai.

Apakah kalian tahu mengapa cincin pernikahan ditempatkan pada jari manis (jari keempat) tidak di jari lain?

kenapa hayoo?

Ada yang tau?

penasaran???

Yaudah Cekidot, hehe..

Ada sebuah Legenda Cina yang bisa menjelaskan hal ini, legenda tersebut menyebutkan bahwa setiap jari mewakili setiap anggota keluarga, dengan perincian:
Ibu Jari mewakili orangtua,
Jari Telunjuk mewakili saudara-saudara (adik-kakak) atau temanmu.
Jari Tengah adalah kamu Sendiri
Jari Manis (Jari Keempat) mewakili pasangan hidup
Jari Kelingking mewakili anak-anak.

Untuk membuktikannya, tidak ada salahnya kamu mencoba gerakan di bawah ini:
1. Pertama, tunjukkan telapak tanganmu, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar).
2. Kemudian, 4 jari yang lain (Jempol, Telunjuk, Kelingking dan Jari Manis) masing - masing pertemukan ujungnya.


3. Lalu cobalah buka ibu jarimu. Ibu jari yang mewakili orang tua bisa dibuka karena kita akan membentuk suatu keluarga baru. Hal ini berarti kita akan membentuk kehidupan baru yang terpisah dari orangtua.

5. Tutup kembali ibu jarimu, kemudian buka jari telunjukmu. Jari telunjuk mewakili kakak dan adikmu. Jari itu bisa terbuka karena mereka akan memiliki keluarga dan kehidupan sendiri yang terpisah dengan kita.

6. Sekarang tutup kembali jari telunjukmu, buka jari kelingking. Jari kelingking ini yang mewakili anak-anakmu ini juga bisa dibuka. Artinya Cepat atau lambat anak-anak kita juga akan membentuk keluarga dan kehidupan baru yang terpisah dengan kita.

7. Selanjutnya, tutup jari kelingkingmu. Coba buka jari manismu tempat di mana kita menaruh cincin pernikahanmu, kamu pasti heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Jari manis ini mewakili suami dan istri. Artinya, selama hidup kamu dan pasanganmu akan terus bersama satu sama lain dalam menjalani kehidupan.

Itulah alasan cincin kawin disematkan di jari manis. Sehingga kamu dan pasangan akan terus bersama dan tak bisa terpisahkan sampai hari terakhir hidupnya.

Gimana udah tau kan ilmunya, sekarang tinggal prakteknya hehe,,


Tapi sekarang muncul pertanyaan kalau mempelai perempuannya tidak punya jari manis atau bahkan gak punya tangan kira-kira disematkan di jari mana yah cincin pernikahannya?
ada yang tau??
Mari kita bertanya pada inul yang bergoyang.. haha

yaudah Cukup sekian dulu ceritanya ya, terima kasih banget udah berkenan mampir di gubug maya aku ini. jangan bosen2 mampir yah hehe..

:: Berbagai sumber

KOPASSUS - Pasukan Elite Terhebat Ketiga di Dunia


KOPASSUS - TOP ELITE SPECIAL FORCES IN THE WORLD

Discovery Channel Military edisi Tahun 2008 pernah membahas tentang pasukan khusus terbaik di dunia. Seluruh pasukan khusus didunia dinilai kinerjanya dengan parameter menurut pendapat dari berbagai pengamat bidang militer dan ahli sejarah. Posisi pertama di tempati SAS (Inggris), peringkat kedua MOSSAD (Israel) lalu peringkat ketiga adalah KOPASSUS (Indonesia).

Narator dari Discovery Channel Military menjelaskan mengapa pasukan khusus dari amerika tidak masuk peringkat terhormat. Itu karena mereka terlalu bergantung pada peralatan yang mengusung teknologi super canggih, akurat dan serba digital.

Pasukan khusus yang hebat adalah pasukan yang mampu mencapai kualitas sempurna dalam hal kemampuan individu. Termasuk didalamnya kemampuan bela diri, bertahan hidup, kamuflase, strategi, daya tahan, gerilya, membuat perangkap, dan lain lainnya

Kemampuan yang tidak terlalu mengandalkan teknologi canggih dan Skill di atas rata - pasukan luar Elit luar negeri lainnya menjadi nilai plus dari KOPASSUS. Itu pula yang menimbulkan anggapan 1 prajurit KOPASSUS setara dengan 5 prajurit reguler

Mungkin karena itu pula kenapa sekitar Tahun 90-an Amerika Serikat keberatan dan Australia ketakutan ketika Indonesia akan memperbesar jumlah anggota Kopassus.

Hayo sekarang siapa yang tidak kenal dengan Kopassus atau lebih di kenal dengan pasukan baret merah, pasukan khusus milik TNI ini kini merupakan pasukan terbaik ke 3 di dunia setelah SAS (Inggris) dan MOSSAD (Israel). SELAMAT untuk kopassus kita...

Ini adalah sebagian kecil prestasi Kopassus di dunia internasional
Kopassus juga juara satu sniper dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pasific Desember 2006. Dengan hanya mengandalkan senjata buatan Pindad. Wow hebat bukan!!! Nomor duanya SAS Australia.Kopassus menempati urutan 2 (dari 35) dalam hal keberhasilan dan kesuksesan operasi militer (intelijen - pergerakan - penyusupan - penindakan) pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina Austria. Nomor satunya Delta Force USA.
Negara-negara afrika utara hingga barat sekarang memiliki acuan teknik pembentukan dan pelatihan pasukan elite mereka. 80% pelatih mereka dari perwira-perwira Kopassus.
Pasukan Paspampres Kamboja adalah pasukan Elit yang di latih oleh Kopassus.
Pada perang Vietnam, para tentara Vietkong meniru strategi KOPASSUS dalam berperang melawan Amerika Serikat yang mengakibatkan kekalahan Pasukan Amerika yang mempunyai persenjatan canggih dan lengkap. Kekalahan ini membuat Amerika serikat malu di mata dunia.


hanya dengan melihat lambang ini pasukan militer dunia akan hormat dan tunduk kepada Kopassus karena 1 Pajurit kopassus setara dengan 5 Prajurit Reguler.

Mulai sekarang kita harus bangga menjadi Bangsa Indonesia OK?.....

Sumber : http://sep2sip.blogspot.com

Kisah Tukang Roti dan Petani

on Jumat, 09 Desember 2011



Suatu ketika seorang tukang roti di sebuah desa, membeli 1 kg mentega dari seorang petani.
Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat 1 kg. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh 1 kg. Yakinlah ia bahwa petani itu telah melakukan kecurangan. akhirnya Ia melaporkan petani tersebut kepada hakim, dan petani itupun akhirnya dimajukan ke sidang pengadilan.

Pada saat sidang, hakim berkata pada petani, "kau adalah petani yang menjual mentega, tentu kamu mempunyai timbangan?"
"tidak, tuan hakim," jawab petani.

"lalu, bagaimana kamu bisa menimbang mentega yang kamu jual itu?" Tanya hakim.
Petani itu menjawab, "ah, itu mudah sekali dijelaskan, Tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat 1 kg itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat 1 kg yang aku beli dari tukang roti itu"

setelah mendapat penjelasan dari petani tersebut hakim memutuskan bahwa tukang rotilah yang bersalah karena telah mengelabuhi petani.


Sumber :http://www.apasih.com

Linus Torvalds (Sang Penemu Linux)

on Kamis, 01 Desember 2011



Linus Torvalds adalah salah seorang programmer yang terkenal di dunia., Ia dilahirkan di kota Helsinki, Finlandia pada tanggal 28 Desember 1969 dari pasangan Nils dan Mikke Torvalds. Nama lengkapnya adalah Linus Benedict Torvalds, nama ini diberikan oleh ayahnya terinspirasi dari nama seorang Linus Pauling yang merupakan pemenang hadiah nobel di bidang kimia dan perdamaian. Keluarga Torvalds merupakan kelompok minoritas di Finlandia yang berbahasa swedia, yaitu sekitar 300.000 jiwa di tengah-tengah populasi penduduk Finlandia saat itu yang berjumlah sekitar lima juta jiwa.

Masa kecil Torvalds layaknya anak-anak saat itu, dia cukup bahagia meskipun pada kenyataanya kedua orang tuanya bercerai di waktu muda, yang menjadikannya harus tinggal bersama ibu dan kakek neneknya.

Sebenarnya saat itu sebagian besar keluarganya berprofesi sebagai wartawan, ayahnya pun selalu membujuknya agar dirinya tertarik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. Namun Leo Toerngvist, kakeknya dari jalur ibu yang merupakan seorang profesor statistik di Universitas Helsinki, menjadikan Torvalds tidak tertarik pada ajakan ayahnya itu. Dia lebih tertarik untuk mempelajari matematika dan dunia programming komputer.

Berawal pada pertengahan 1970-an, saat itu kakek Torvalds membeli komputer pribadi pertamanya. Yaitu komputer Commodore Vic-20, yang kecepatannya hanya 1 MHz. Dari komputer inilah Torvalds mulai mempelajari bahasa pemrograman tingkat rendah (low level code). Jenis bahasa ini membuat komputer lebih gampang bekerja, namun membuat programmer berpikir lebih keras. Ini semua sebenarnya tidak serta-merta karena Torvalds hobi, tapi karena dia sendiri tidak mampu untuk meng-upgrade komputernya. Torvalds memang terpaksa harus selalu men-tweak atau meningkatkan performa komputernya setiap kali performa komputernya drop. Kebiasaan seperti inilah yang membuatnya pintar untuk menyiasati performa komputer kelas rendah. Ini pula yang membuat Linux nantinya menjadi program komputer yang mampu berjalan optimal di komputer dengan spesifikasi minimum.

Menciptakan Linux

Pada tahun 1987 Torvalds menghabiskan tabungannya untuk membeli sebuah komputer Sinclair QL, komputer bikinan Sir Clive Sinclair. Komputer ini lebih bagus dibanding komputer Commodore Vic-20 milik kakeknya. Karena komputer itu mengajarinya hal lain, yaitu multitasking, sebuah prinsip kerja komputer yang dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dalam waktu yang sama. Prinsip multitasking ini juga menginspirasinya dalam mengembangkan Linux kelak.
Pada tahun 1988 Torvalds mengikuti jejak orang tuanya untuk melanjutkan studinya ke Universitas Helsinki, yang merupakan perguruan tinggi terkemuka di Finlandia. Akan tetapi keasyikannya bermain-main dengan komputer, membuat dirinya kurang percaya diri dalam proses belajar di kampus. Torvalds menjadi mahasiswa yang pemalu, meskipun hanya untuk maju dan berbicara di depan kelas. Bahkan, saking pemalunya dia tidak berani untuk bertanya apapun pada dosennya di masa-masa awal kuliah. Teman dekatnya hanyalah Lars Wirzenius, karena keduanya mempunyai kegemaran yang sama yaitu bermain-main dengan komputer. Hingga akhirnya setelah kuliah selama 1 tahun, Torvalds diharuskan untuk mengikuti program pelatihan kepemimpinan di kampusnya. Dalam pelatihan tersebut, Torvalds belajar untuk menangani kelompok sebagai sebuah unit kerja yang solid. Hal ini juga menjadi bekalnya untuk menangani model pengembangan software di komunitas Linux kelak. Seolah semua jalan sudah mengarahkannya ke sana.

Pada tahun 1990 Torvalds mengambil kelas bahasa pemrograman C. Disana ia mulai menyukai sistem operasi Unix yang terinstal di laboraturium komputer kampusnya, Universitas Helsinki. Sebagaimana sistem operasi, saat itu Unix adalah sistem operasi yang paling stabil dan menjadi acuan industri komputer. Selama berbulan-bulan ia dan rekannya Lars Wirzenius mempelajarinya. Tapi mereka hanya bisa melakukannya di kampus, karena Unix bukanlah sistem operasi yang murah. Sehingga di rumah Torvalds hanya bisa bertemu dengan mesin Sinclair QL-nya lagi.
Torvalds akhirnya mulai melirik Minix, kloningan Unix yang dapat berjalan di PC. Untuk membantunya memperdalam pemahaman mengenai Unix, Ia memesan buku "Operating System" karya Andre Tannenbaum, yang berisikan tentang latihan penulisan sistem operasi, selain itu buku tersebut juga menyertakan Minix sebagai bahan latihanya.

Sambil menanti pesanannya tiba, Torvalds membeli PC pada 5 Januari 1991 dari uang hadiah Natal, dengan Spesifikasi 386, DX33, memori 4MB dan harddisk 40MB. Ia terpaksa menjalankan DOS untuk beberapa bulan sebelum disket-disket Minix tiba. Dan Torvalds pun mulai bermain-main dengan pemrograman DOS di PC. Hal ini juga yang menjadikan Torvalds memahami arsitektur komputer berprosesor Intel.

Akhir Maret 1991 pesanannya tiba dan ia langsung menginstal Minix ke komputernya. Bukan tanpa kendala, dia harus berjibaku dulu dengan komputernya untuk mengintsal Minix, tapi Torvalds adalah seseorang yang mempunyai kemampuan belajar cepat, sehingga dia akhirnya bisa menginstal Minix di komputernya. Selain itu berkat bergabungnya dia ke milis minix, ia pun bisa belajar lebih banyak untuk semakin mengenali kloningan dari Unix ini. Apalagi, source code dari Minix memang terbuka, jadi ia bisa mengetahui kerja sistem operasi itu dan bisa memperbaiki berbagai bug yang ada. Ia ingin membuat Minix miliknya menjadi lebih baik dan sesuai dengan kebutuhannya. Namun, kenyataanya yang terjadi tak seperti yang ia harapkan, dia masih tetap harus bertemu berbagai bugs atau program-program error di komputernya. Akan tetapi hal ini yang membuatnya tiba-tiba saja berpikir untuk membuat sistem operasi lain dengan prinsip kerja yang mirip dengan Minix. Apalagi berkat buku Tannenbaum, pengetahuannya soal penulisan sistem operasi sudah cukup lumayan. Pemikiran tersebutlah yang merupakan langkah pertamanya untuk merintis apa yang kini orang kenal sebagai "Linux".

Linux Sebagai Sistem Operasi Yang Open Source

Kebetulan, masa libur musim panasnya tiba. Walupun pengumumannya hanya tiga bulan yaitu Juni sampai Agustus, namun pada kenyataannya, kuliahnya libur semenjak pertengahan Mei hingga pertengahan September. Praktis, Torvalds punya waktu yang sangat luang untuk memulai proyeknya itu. Apalagi pendidikan universitas di Finlandia gratis dan tidak ada tekanan untuk lulus dalam waktu empat tahun, sehingga menjadikannya begitu bersemangat untuk mewujudkan proyeknya itu.

Di awal-awal liburannya ia melakukan coding selama 10 jam tiap hari, tanpa mengambil waktu 1 hari pun untuk beristirahat di akhir pekan. Akhirnya dalam dua bulan kemudian, Torvalds membuat banyak kemajuan. Atas bantuan teman sejawatnya, Ari Lemmke, ia pun mendapat tempat di FTP server milik universitas. Sehingga, kalau-kalau Torvalds akan merilis proyeknya itu, orang bisa segera men-download-nya. Saat itu Lemmke membuat folder /pub/os/linux di server nic.funet.fi. Nama Linux sebenarnya nama sementara, karena Torvalds tidak ingin disebut egomaniak dengan memberi nama proyeknya mirip dengan nama aslinya itu. Ia berencana mengubahnya. Di saat-saat sulit, Torvalds kadang menyebutnya dengan sebutan "Buggix", karena programnya memang masih dipenuhi bug. Pernah juga terlintas di kepalanya nama seperti Freax, yang merupakan gabungan kata dari freak, free, dan x. Tapi rupanya Lemmke menolak semua alternatif nama yang Torvalds tawarkan. Walau belum ada isinya, nama folder itu tidak pernah berubah, bahkan hingga ia mengumumkan proyek kecilnya itu ke milis pengguna Minix, pada Minggu, 25 Agustus 1991. Orang mengingat hari itu sebagai hari yang sangat berarti bagi sejarah Linux.
Berikut adalah email yang dikirimkan Torvalds ke milis pengguna minix


Message-ID: 1991Aug25.205708.9541@klaava.helsinki.fi
From: torvalds@klaava.helsinki.fi (Linus Benedict Torvalds)
To: Newsgroups: comp.os.minix
Subject: What would you like to see most in minix?
Summary: small poll for my new operating system
Hello everybody out there using minix-
I'm doing a (free) operating system (just a hobby, won't be big and professional like gnu) for 386 (486) AT clones. This has been brewing since april, and is starting to get ready. I'd like any feedback on things people like/dislike in minix, as my OS resembles it somewhat (same physical layout of the file-sytem due to practical reasons)among other things.
I've currently ported bash (1.08) an gcc (1.40), and things seem to work. This implies that i'll get something practical within a few months, and I'd like to know what features most people want.
Any suggestions are welcome, but I won't promise I'll implement them :-)
Linus Torvalds torvalds@kruuna.helsinki.fi

kira-kira seperti ini kalau diterjemahkan ke dalam dialog bahasa Indonesia bebas.

Hallo semua pengguna Minix.

Saya sedang mengerjakan sebuah sistem operasi (free) untuk kloning 386(486) AT.
Cuma hobi kok, tak akan besar dan profesional seperti GNU. saya mengerjakannya sejak April dan kini sudah mulai siap.

Saya ingin tahu (fitur) apa yang Anda ingin/tidak inginkan dari Minix, karena sistem operasi saya sedikit banyak memang mirip dengan Minix.
Saran Anda pasti saya terima, tapi belum tentu saya terapkan, lho :-)",

Linus Torvalds torvalds@kruuna.helsinki.fi

Seketika, para hacker di seluruh dunia mulai meresponnya dan bersedia untuk menjajal hasil kerja Linus itu. Namun saat itu Torvalds belum menyadarinya, karena ia merasa hanya merilisnya pada sekitar 10 - 15 hacker yang merespon e-mail-nya waktu itu.
Pada bulan September 1991, Linux 0.0.1 keluar sebagai versi beta dan Torvalds menaruhnya di server Universitas yang telah disiapkan sebelumnya. Tak lama kemudian, pada 5 Oktober, ia mengumumkan versi 0.02 sebagai versi resmi pertama yang mampu menjalankan kedua shell bush (suatu perintah yang berbasis teks seperti dalam sistem operasi UNIX) dan GCC (GNU C Compiler) yang merupakan 2 sistem utilitas kunci dalam sebuah sistem operasi.
Beginilah isi pengumumannya waktu itu :


Do you pine for the nice days of minix-1.1, when men were men and wrote their own device drivers?

Are you without a nice project and just dying to cut your teeth on a OS you can try to modify for your needs?

Are you finding it frustrating when everything works on minix?

No more all-nighters to get a nifty program working?
Then this post might be just for you :-)

As I mentioned a month(?) ago,
I'm working on a free version of a minix-lookalike for AT-386 komputers.
It has finally reached the stage where it's even usable (though may not be depending on what you want), and I am willing to put out the sources for wider distribution. It is just version 0.02 (+1 (very small) patch already), but I've successfully run bash/gcc/gnu-make/gnu-sed/compress etc under it.

Sources for this pet project of mine can be found at nic.funet.fi (128.214.6.100) in the directory /pub/OS/Linux.

The directory also contains some README-file and a couple of binaries to work under linux (bash, update and gcc, what more can you ask for :-).

Full kernel source is provided, as no minix code has been used. Library sources are only partially free, so that cannot be distributed currently. The system is able to compile "as-is" and has been known to work. Heh. . . .


Ari Lemmke, Torvalds' friend and the administrator for ftp.funet.fi, a provider of FTP (file transfer protocol) services in Finland, encouraged him to upload his source code to a network so it would be readily available for study and refinement by other programmers, a common practice then as it is no

Kurang lebih seperti ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bebas.

Apakah Anda merindukan hari yang bagus untuk minix-1.1, ketika para laki-laki menciptakan driver perangkat mereka sendiri?
Apakah Anda tidak memiliki proyek yang bagus dan menyerah saat memotong gigi anda (pengalaman pertama) mencoba untuk memodifikasi OS sesuai kebutuhan anda?

Apakah Anda merasa frustasi ketika semuanya bekerja di minix?
Dan anda yang sedang begadang tidak mendapat program kerja yang bagus lagi?
Maka postingan ini mungkin sangat special untuk Anda :-)

Seperti yang saya sebutkan sebulan (?) yang Lalu, saya sedang bekerja pada sebuah versi gratis dari system operasi yang mirip dengan minix untuk AT-386 komputer. Yang akhirnya mencapai tahap di mana sistem operasi tersebut dapat digunakan (meskipun mungkin tidak seperti yang anda inginkan),
dan saya bersedia untuk menyebarkan source codenya untuk distribusi yang lebih luas. Ini hanya versi 0.02 (+1 (sangat kecil) masih berbentuk patch),
tapi saya telah sukses menjalankan bash / gcc / gnu-make / gnu-sed / compress dll di bawah itu.

Source kode dari proyek saya ini dapat ditemukan di alamat nic.funet.fi (128.214.6.100) di direktori / pub / OS / Linux.

Direktori ini juga berisi beberapa file README dan sepasang biner untuk bekerja di bawah linux (bash, update dan gcc, apa yang anda minta :-).

Disediakan pula source code penuh Kernel, karena selama ini tidak ada kode minix yang didistribusikan secara bebas yang ada hanyalah sebagian sumber kodenya saja. Sehingga tidak bisa didistribusikan secara bebas.

Sistem ini mampu mengkompilasi "apa adanya" dan telah diketahui mampu bekerja. Heh. . . .

Ari Lemmke, teman Torvalds 'dan administrator untuk ftp.funet.fi, penyedia layanan FTP (file transfer protocol) di Finlandia, mendorongnya untuk mengupload source kode ke jaringan sehingga akan tersedia untuk dipelajari dan diperbaiki oleh programmer lainnya, sebuah hal yang biasa dalam dunia komputer.

Pengumuman peluncuran Linux versi 0.02 tersebut kini dikenal sebagai peluncuran proyek sistem operasi terbesar sepanjang sejarah.
Sejak itu, respon dari bug fix terus berdatangan. Para hacker bergotong royong menghidupkan Linux. Torvalds pun secara bertahap menyortir semua itu dan menyatukannya menjadi rilis terbaru Linux. Update pun menjadi sedemikian sering. Namun, apa yang dikerjakan Torvalds saat itu belum bisa disebut sistem operasi yang lengkap, karena yang ia bangun hanyalah kernel dari sistem operasi. Agar bisa benar-benar berfungsi, orang memerlukan program-program lainnya seprti shell, compiler, library, dan sebaginya. Dan Torvalds menunjuk software berbendera GNU sebagai aplikasi yang sering ia pakai dengan Linux.

Pada saat yang sama Richard Stallman dan Free Software Foundation-nya memang tengah menyusun sebuah sistem operasi lengkap yang mirip dengan Unix, namun free. Mereka namakan proyeknya sebagai GNU (GNU's not Unix). Berbeda dengan Linux, sejak 1984 mereka mulai dengan menyusun berbagai aplikasi dan library-nya dulu. Sementara kernelnya sendiri, Hurd, belum selesai.
Bagai kopi ketemu gula. Para hacker dan pemakai software GNU menginstal Linux dan menyatukannya dengan software GNU. Bagi Stallman, ini sebuah keajaiban yang menolong tegaknya perjuangan free software yang digagasnya. Mimpinya akan free software yang mandiri terwujud berkat Linux. Begitulah sistem operasi GNU/Linux pun lahir. Memang orang sering menyebutnya sebagai Linux saja. Tetapi akan kurang fair rasanya bila kita menanggalkan peran Richard Stallman dan inisiatif GNU-nya dari sana.

GNU/Linux terus berkembang seiring bertambahnya para pemakai komputer yang menggunakannya. Apalagi walaupun hak cipta Linux berada di tangannya, namun Torvalds tetap memperbolehkan orang lain untuk menyalin, menggunakan dan mendistribusikan Linux secara bebas, bahkan gratis. Torvalds memang menggunakan GPL (GNU General Public License).
Dalam sebuah wawancara dengan First Monday, sebuah Jurnal di Internet dirinya mengaku bahwa keputusannya untuk melepas Linux secara cuma-cuma adalah satu-satunya keputusan terbaik yang pernah ia buat.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karyanya, Torvalds ditunjuk sebagai instruktur di Universitas Helsinki, sebuah posisi yang memungkinkan dia untuk melanjutkan proyek Linuxnya. Saat itu tugas pertama yang ia berikan dalam pelajaran pengantar di kelas komputer pada tahun 1993 adalah memerintahkan setiap mahasiswanya untuk mengirimkan e-mail kepadanya. Saat itu Tove Minni, salah satu mahasiswi yang jago karate, mengiriminya sebuah e-mail yang meminta Torvalds untuk menemaninya jalan-jalan. Dan akhirnya Torvalds pun menerima permintaan mahasiswinya itu.

Disisi lain ternyata seiring perkembangan Linux sebagai sistem operasi yang Open Source, berbagai distribusi (distro) GNU/Linux lahir dan berkembang menjadi perusahaan besar. Red Hat dan Mandrake adalah salah satu yang mereguk keuntungan dari pasar yang mulai terjangkit GNU/Linux ini. Walau angka pengguna GNU/Linux sendiri belum terpetakan, namun di akhir 90-an, orang melihat GNU/Linux sebagai ancaman serius bagi sistem operasi Windows. Bahkan para pejabat Microsoft sendiri agaknya kebakaran jenggot. Hal itu tampak dari dokumen Haloween yang tak sengaja tersebar ke publik, yang berisi strategi mereka untuk mematikan Linux. Berbeda dengan para aktivis Free Software atau Open Source yang bersuara sangar, Torvalds sendiri menyikapi hal itu dengan tetap low-profile. Ia dengan segala kerendahan hati dan jiwa besarnya, melepaskan semua itu pada komunitas Linux, Torvalds memilih tantangan lain dengan menikahi Tove Torvalds, mahasiswinya yang jago karate. Tak lama kemudian Torvalds memboyong keluarganya ke Amerika, tempat Microsoft berdiri.

Pada bulan desember 1996, meskipun bersamaan dengan bulan kelahiran anak pertamanya, Torvalds masih mampu untuk merilis Linux versi 2.00.Hal ini merupakan sebuah peningkatan besar dalam sistem operasi GNU/Linux. Di tahun itu para pengembang merasa Linux sudah membutuhkan sebuah logo, akhirnya diputuskan bahwa logo dari Linux adalah sebuah penguin yang bernama TUX. Logo yang lucu ini didapat dari cerita Torvalds yang saat itu sedang berlibur ke daerah selatan, dan tiba-tiba sebuah penguin menggigit jarinya, kejadian unik itulah yang kemudian menginspirasi para pengembang Linux untuk menjadikannya sebagai logo dari Linux. Adapun nama TUX sendiri berasal dari kata Torvalds Unix, sehingga mulai saat itu penguin yang bernama TUX resmi menjadi logo dari Linux. Setelah itu versi-versi yang baru pun terus dirilis dan pengguna-pengguna Linux terus bertambah.



Sejalan dengan perkembangan linux yang begitu pesat, seringkali orang-orang membandingkan Linus Torvalds dengan Bill Gates. Jika dilihat dari kemiripannnya memang dua-duanya adalah programmer handal yang sama-sama memakai kaca mata, akan tetapi antara Torvalds dan Bill Gates memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Bill Gates adalah orang yang selalu mengkomersilkan hasil karyanya untuk menambah pundi-pundi hartanya, sedangkan Torvalds lebih suka mendedikasikan kemampuannya untuk perkembangan perangkat lunak bebas (open source). Dia hidup hanya dengan gaji rata-rata programmer, dan tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah sederhana. Dalam hatinya Torvalds tidak pernah berambisi untuk mengumpulkan kekayaan ataupun kekuasaan, kiprahnya dalam perkembangan linux semat-mata karena dia mencintai dunia programming, dan semua itu dia lakukan hanya untuk having fun/bersenang-senang saja tidak lebih dari itu. Walaupun demikian dia tidak munafik kalau dirinya juga membutuhkan uang.

Dialah Linus Torvalds, seorang Programmer sejati yang begitu bersahaja. yang merelakan hasil kerja kerasnya untuk dibagi-bagi pada programmer lain dengan cuma-cuma. Dia lebih memilih diam dan mengalah ketika pihak-pihak lain yang berusaha menjatuhkannya. Dan tidak berambisi mencari kekayaan ataupun nama besar. Namun pada akhirnya justru berkat kesederhanaannya itulah, linux bisa berkembang pesat seperti saat ini, yang secara tidak langsung ikut membesarkan namanya juga. Terima kasih Torvalds atas segala dedikasi dan sifat-sifat ketauladanan yang telah anda ajarkan. Selamat berjuang dan semoga tuhan selalu memberkati anda.

.:Fhd
Berbagai sumber

Apakah Ayahmu Seperti Ini?

on Rabu, 12 Oktober 2011


Dalam suatu kereta seorang pemuda bertanya pada seorang bapak
disampingnya, "Jam berapa sekarang Pak ? "

Sungguh diluar dugaan , si Bapak diam saja , menoleh pun tidak. Mengira
sang bapak tidak mendengar, pemuda tsb. mengulanginya sampai 3 kali,
namun si Bapak diam tidak bergeming sedikitpun.

Merasa kesal , si pemuda akhirnya mencolek bapak tsb. dan berkata "Saya
heran mengapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya ??, apa sih susahnya"
katanya sambil melengos.
Belum habis dia melengos, si bapak mulai berbicara "Bukannya saya nggak
mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab , kita pasti ngomong-ngomong
soal ini , soal itu , terus nanti kita jadi akrab"

Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, " Lalu apa salahnya kalau
kita akrab ?"
Si bapak menjawab "Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya
di Gambir, kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama -sama ,
terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu. Nah, istri saya tuh
orangnya baik sekali sama semua orang , nanti dia pasti menawarkan kamu
mampir kerumah, nanti kamu mandi dirumah saya, terus makan dirumah saya, kemudian kamu lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu
bisa jadi pacar anak saya dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya."

Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang makin bingung, lantas dia
bertanya "Terus apa hubungannya dengan pertanyaan saya yang pertama ?"
Sambil berdiri dengan lantang bapak tersebut menjawab "Masalahnya anak
muda, SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK
PUNYA , BAGAIMANA MAU MEMBAHAGIAKAN ANAK SAYA ?? "


::Berbagai Sumber::

Koin Penyok



Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dgn rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit.

Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. “Uh, hanya sebuah koin kuno yg sudah penyok.” Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank.

“Sebaiknya koin in dibawa ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dollar.

Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar utk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yg dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dollar utk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak utk membawa pulang lemari itu.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yg indah itu dan menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya.

Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya bertanya, “Apa yg terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yg diambil oleh perampok tadi?”

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Demikianlah Allah telah mengatur hak-hak kita.... Bila kita sadar kita tak pernah benar2 memiliki apapun, kenapa saat kehilangan kita harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?
Bersyukurlah dgn apa yg kita miliki saat ini

::Sumber Milis::

Humor 17'an

on Selasa, 16 Agustus 2011


Suatu ketika ada orang Madura yg terkenal gokil, mengikuti lomba nyanyi tentang lagu Hari Kemerdekaan;

orang Madura; "Enam belas Agustus tahun empat lima ..."

Juri; "Salah itu ... ulangi !"

orang Madura; "Enam belas Agustus tahun empat lima ..."

Juri : "Salah ... kesempatan terakhir !"

Orang Madura; "Saya ndak salah pak, sampeyan dengar saya nyanyi dulu."

Akhirnya juri serius mendengarkan.

orang Madura; "Enam belas Agustus tahun empat lima...

BESOKNYA hari Kemerdekaan kita..."




Juri ; ?????




Just Kidding n' enjoy the Moment...






::sumber; Milis

Kisah Raja Yang Bijaksana

on Sabtu, 13 Agustus 2011




Ditulis pada Agustus 6, 2011
Oleh Komaruddin Hidayat









Alkisah, hidup seorang raja kaya raya dan dicintai rakyat, tetapi sudah mulai uzur sehingga harus menyerahkan takhta kerajaan kepada calon putra mahkotanya. Namun, raja ragu. Benarkah putranya sudah siap menerima tugas berat dan muliaitu?

Untuk menepis keraguan itu, Sang Raja ingin menguji putranya apakah layak dipercaya untuk memikul beban yang begitu berat sebagai calon penggantinya. Maka dipanggillah dia, dinasihati dan diberi tahu bahwa takhta kerajaan ini akan segera dilimpahkan kepadanya. Namun, sebelum itu, Sang Raja menyuruh putranya bersemadi dan tinggal di hutan setahun.

Tiba hari yang ditetapkan, berangkatlah putra mahkota itu dengan bekal dan pengawal sekadarnya. Dalam bulan-bulan pertama dia bingung. Apa yang sesungguhnya dikehendaki oleh ayahnya dan apa yang mesti dilakukan di hutan?
Maka, selain bersemadi, dia juga mengamati berbagai ragam pohon dan hewan penghuni hutan sehingga mengenal beragam buah-buahan dan rasanya. Dia pun mengenal aneka hewan dan suaranya serta jenis makanannya.

Putra mahkota tadi menghitung hari dan bulan, kapan saatnya kembali ke kerajaan menghadap ayahnya lalu dinobatkan di depan rakyat sebagai raja. Singkat cerita, setelah genap setahun, putra mahkota pulang dengan gembira, membayangkan pesta pengangkatan sebagai raja muda yang akan dikelilingi oleh wanita-wanita cantik serta pengawal yang selalu melayani dan menjaganya.

Setiba di kerajaan, setelah istirahat dan beradaptasi dengan kehidupan di lingkungan istana, ayahnya memanggil dan bertanya, ”Coba ceritakan kepadaku pengalaman apa yang kau dapatkan setelah setahun bermeditasi dan tinggal di hutan.” Putra mahkota menjawab dan menjelaskan panjang lebar tentang beragam tumbuhan dengan aneka ragam bunga dan buahnya serta rasanya. Selain itu, aneka ragam hewan, dari warnanya, makanannya, hingga suaranya.

Setelah selesai menceritakan pengalamannya dengan semangat dan panjang lebar, ayahnya berkata, ”Engkau mesti pergi lagi setahun tinggal di hutan. Aku belum yakin engkau akan mampu menerima amanat sebagai raja menggantikan diriku. Minggu depan engkau mesti pergi lagi.”

Dengan hati gundah dan pikiran bingung, putra mahkota pergi lagi ke hutan. Dia berpikir keras, apa yang kurang dan apa yang dikehendaki ayahnya sehingga dirinya mesti kembali lagi hidup di hutan. Sesampai di hutan dia melakukan meditasi dan perenungan kemudian mengisi hari-harinya dengan menikmati udaranya yang sejuk dan bau harum bunga serta mendengarkan suara berbagai hewan.

Pada tahun kedua ini, dia lebih jeli. Semakin tajam mata, telinga, dan intuisinya mengamati serta membaca apa pun yang ada di sekitarnya. Sampai-sampai dia mampu memahami bahasa hewan dan tumbuhan-tumbuhan serta isyarat alam. Bahkan, ia sudah mampu membaca tanda-tanda kalau akan terjadi bencana alam. Merasa sudah menyatu dengan alam, putra mahkota tadi semakin betah dan tidak berpikir lagi hendak pulang ke istana. Sampai-sampai setelah setahun berlalu, karena putranya belum juga pulang, sang ayah mengirim utusan untuk menjemputnya.

Banyak topeng di istana
Setelah cukup istirahat, Sang Raja bertanya kepada anaknya yang diharapkan menjadi peng- gantinya mengenai pengalaman apa saja yang didapat setelah dua tahun tinggal di hutan. Maka, sang anak pun bercerita panjang lebar bahwa pada tahun kedua tersebut dia semakin betah di hutan karena merasa telah menyatu dengan semua penghuni hutan. Bahkan, dia sudah memahami semua bahasa hewan, tumbuh-tumbuhan, air, api, serta angin.

Wajah sang ayah pun menjadi ceria karena merasa berhasil mempersiapkan calon pengganti raja. ”Ketahuilah anakku,” kata sang ayah, ”menjadi pemimpin itu harus mampu mendengarkan apa yang tidak terucapkan. Mampu melihat apa yang tidak terlihat. Mampu membaca apa yang tidak tertulis. Kalau kamu sudah mampu membaca dan mendengarkan suara serta perilaku alam, itu merupakan modal besar bagimu untuk menjadi pemimpin di negeri ini.”

”Ketahuilah anakku,” tutur sang ayah, ”dari zaman ke zaman antara istana dan rakyat itu selalu terdapat tembok yang membatasi sehingga, jika kamu tidak memiliki ketajaman hati, pikiran, dan intusisi, kamu tidak akan memahami apa yang tengah dirasakan dan dipikirkan rakyatmu. Kamu tidak akan paham apakah rakyatmu mencintaimu atau membencimu.”
”Ketahuilah anakku,” ujar sang ayah lagi, ”istana itu ibarat gudang madu dan segala makanan yang enak, yang mengundang semut, tikus, dan berbagai hewan akan mendekat untuk ikut menikmatinya. Ingat dan pegang teguh pesanku ketika suatu saat kamu telah duduk menggantikan posisiku.”

”Tidak semua yang ada di sekelilingmu adalah teman setiamu karena teman sejati baru akan ketahuan ketika kamu menangis, ketika kamu dalam bahaya, bukannya ketika kamu senang-senang berpesta ria. Orang-orang di sekelilingmu akan selalu memuji kamu sehingga kamu jarang mendengarkan kritik serta kata tidak di istana ini.”

”Asah terus ketajaman mata, telinga, pikiran, dan kebeningan hati yang telah engkau latih selama kamu tinggal di hutan belantara karena di istana akan kamu temui orang-orang yang bertopeng sehingga kamu harus mampu membaca hati dan pikiran yang tersembunyi di belakangnya.”

Mendengar nasihat sang ayah, putra mahkota baru menyadari betapa orangtuanya sangat bijak serta sangat mencintai negeri dan rakyatnya. Di balik pakaian kebesarannya sebagai raja, ayahnya ternyata memiliki hati yang sangat lembut, yang mudah tersayat ketika melihat dan mendengar rakyatnya menangis karena sakit atau lapar.

Rupanya ayahnya juga sering mengenakan topeng, pergi menyamar mendengarkan obrolan rakyatnya dari dekat karena apa yang dilihat dan didengarkan di istana sangat jauh berbeda daripada realitas di luarnya.

Semoga puasa Ramadhan ini akan mempertajam kembali pancaran hati nurani kita, terutama bagi siapa pun yang hendak atau tengah memegang jabatan sebagai pemimpin di negeri ini.
Komaruddin Hidayat
Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta







:: Sumber : Milis Yg Penulis Ikuti

Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulance !!

on Rabu, 06 Juli 2011

Dear Naturalist,,
Sebuah Kisah yang sangat dramatis dan Mengharukan telah terjadi ditengah-tengah kita...
Silahkan anda Simak dan Hayati,, semoga saja kejadian ini tak pernah terulang kembali.. 




Tiba-tiba Penumpang kereta rel listrik (krl) jurusan Jakarta – Bogor geger,minggu (5/6). Sebab,seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, khaerunisa (3 thn).
Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa krl. Tapi di stasiun tebet, supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.

Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan setiabudi. Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya rp 10.000,- per hari. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel ka di cikini itu.
Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, muriski saleh (6 thn), untuk memulung kardus di manggarai hingga salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.

Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada minggu (5/6) pukul 07.00.
Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan muriski termangu. Uang di saku tinggal rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari manggarai hingga ke stasiun tebet, supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di kramat, bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.

Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di stasiun tebet.
Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau khaerunisa sudah menghadap sang khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika krl jurusan bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang krl yang mendengar penjelasan supriono langsung berkerumun dan supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.

Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan.
Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi karena tidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.

Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.

Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah khaerunisa. Jangan bilang keluarga supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia, ujarnya.







Sumber :www.kaskus.us/showthread.php?t=8999110

Fatamorgana: Suamiku Kini Telah Tiada Tetapi Penyesalanku Akan Terus Ada (True Story)

on Kamis, 23 Juni 2011

Dear Naturalist, silahkan simak kisah nyata ini dan ambil hikmah di dalamnya 

Namaku Rina Amalina. Ini adalah kisah nyata di kehidupanku. Berat rasanya harus menanggung beban penyesalan dan kepedihan ini lalu menuangkannya kedalam sebuah tulisan. Namun aku berharap penyesalan ini tidak akan dirasakan oleh istri-istri lainnya yg membaca tulisan pendekku ini. 

Seorang suami yg kucintai, yg begitu besar pengorbanannya sebagai seorang suami dan ayah bagi keluargaku, yg begitu tulus kasih sayangnya untukku dan anakku, namun belum menerima perlakuan yang layak dariku, kini telah pergi untuk selamanya.

Suamiku adalah seorang pekerja keras. Dia membangun segala yang ada di keluarga ini dari nol besar hingga menjadi seperti saat ini. Sesuatu yang kami rasa sudah lebih dari cukup.

Aku merasa sangat berdosa ketika teringat suamiku pulang bekerja dan aku menyambutnya dengan amarah, tak kuberikan secangkir teh hangat melainkan kuberikan segenggam luapan amarah. Selalu kukatakan pada dia bahwa dia tak peduli padaku, tak mengerti aku, dan selalu saja sibuk dengan pekerjaannya.

Setiap suamiku pulang kerja. Dia selalu mengatakan, “ ibu capai? istirahat dulu saja”. Dengan kasar kukatakan, “ya jelas aku capai, semua pekerjaan rumah aku kerjakan. Urus anak, urus cucian, masak, nganter anak sekolah, belanja, ayah tahunya ya pulang datang bersih.titik.” dengan muka masam dan bersungut.

Sungguh, bagaimana perasaan suamiku saat itu. Tapi dia hanya diam saja. Sembari tersenyum dan pergi ke dapur membuat teh atau kopi hangat sendiri. Padahal kusadari. Beban dia sebagai kepala rumah tangga jauh lebih berat di banding aku. Pekerjaannya jika salah pasti sering di maki-maki pelanggan. Tidak kenal panas ataupun hujan dia jalani pekerjaannya dengan penuh ikhlas.

Tapi kini aku tahu. Semua ucapanku selama ini salah dan hanya menjadi penyesalanku karena dia telah tiada. Temannya mengatakan padaku sepeninggal kepergiannya. Bahwa dia selalu membanggakan aku dan anakku di depan rekan kerjanya.

Dia berkata, “ setiap kali kami ajak dia makan siang, mas anwar jarang sekali ikut kalau tidak penting sekali, alasannya slalu tak jelas. Dan lain waktu aku sempat menanyakan kenapa dia jarang sekali mau makan siang, dia menjawab, “ aku belum melihat istriku makan siang dan aku belum melihat anakku minum susu dengan riang, lalu bagaimana aku bisa makan siang.”

Saat itu aku tertegun, "aku salut pada suamimu. Dia sosok yang sangat sayang pada keluarganya. Suamimu bukan saja orang yang sangat sayang pada keluarga, tapi suamimu adalah sosok pemimpin yang hebat. Selalu mampu memberikan solusi-solusi jitu pada perusahaan.”

Aku menahan air mataku karena aku tak ingin menangis di depan rekan kerja suamiku. Aku sedih karena saat ini aku sudah kehilangan sosok yang hebat. Teringat akan amarahku pada suamiku, aku selalu mengatakan dia slalu menyibukkan diri pada pekerjaan, dia tak pernah peduli pada anak kita.

Namun itu semua salah. Sepeninggal suamiku. Aku menemukan dokumen2 pekerjaannya. Dan aku tak kuasa menahan tangis membaca di tiap lembar di sebuah buku catatan kecil di tumpukan dokumen itu, yang salah satunya berbunyi:

“ Perusahaan kecil CV. Anwar Sejahtera di bangun atas keringat yang tak pernah kurasa. Kuharap nanti bukan lagi CV.Anwar Sejahtera, melainkan akan di teruskan oleh putra kesayanganku dengan nama PT. Syahril Anwar Sejahtera.

Maaf nak, ayah tidak bisa memberikanmu sebuah kasih sayang berupa belaian. Tapi cukuplah ibumu yang memberikan kelembutan kasih sayang secara langsung. Ayah ingin lakukan seperti ibumu. Tapi kamu adalah laki-laki. Kamu harus kuat. Dan kamu harus menjadi laki-laki hebat. Dan ayah rasa, kasih sayang yang lebih tepat ayah berikan adalah kasih sayang berupa ilmu dan pelajaran.

Maaf ayah agak keras padamu nak. Tapi kamulah laki-laki. Sosok yang akan menjadi pemimpin, sosok yang harus kuat menahan terpaan angin dari manapun. Dan ayah yakin kamu dapat menjadi seperti itu.”

Membaca itu, benar2 baru kusadari betapa suamiku menyayangi putraku, betapa dia mempersiapkan masa depan putraku sedari dini. Betapa dia memikirkan jalan untuk kebaikan anak kita.

Suamiku meninggalkanku setelah terkena serangan jantung di ruang kerjanya, tepat setelah aku menelponnya dan memaki-makinya. Sungguh aku berdosa. Selama hidupnya tak pernah aku tahu bahwa dia mengidap penyakit jantung. Hanya setelah sepeninggalnya aku tahu dari pegawainya yang sering mengantarnya ke klinik spesialis jantung yang murah di kota kami.

Pegawai tersebut bercerita kepadaku bahwa sempat dia menanyakan pada suamiku.
“Pak kenapa cari klinik yang termurah? saya rasa bapak bisa berobat di tempat yg lebih mahal dan lebih memiliki pelayanan yang baik dan standar pengobatan yang lebih baik pula”

Dan suamiku menjawab, “tak usahlah terlalu mahal. Aku hanya ingin tahu seberapa lama aku dapat bertahan. Tidak lebih. Dan aku tak mau memotong tabungan untuk hari depan anakku dan keluargaku. Aku tak ingin gara-gara jantungku yang rusak ini mereka menjadi kesusahan. Dan jangan sampai istriku tahu aku mengidap penyakit jantung. Aku takut istriku menyayangiku karena iba. Aku ingin rasa sayang yang tulus dan ikhlas.”

Ya Robb..Maafkan hamba-Mu ini Ya Allah, hamba tak mampu menjadi istri yang baik. Hamba tak sempat memberikan rasa sayang yang pantas untuk suami hamba yang dengan tulus menyayangi keluarga ini.

Aku malu pada diriku. Hanya tangis dan penyesalan yang kini ada. Seandainya aku boleh kembali ke masa lalu, ingin rasanya kuperlakukan dia sebagaimana mestinya. Tapi kenyataan berbicara lain. Kini ini ia telah memejamkan matanya untuk selama lamanya. Hanyalah penyesalan dan kesedihan yang kini tersisa di dada.

aku menulis ini sebagai renungan kita bersama. Agar kesalahan yang ku lakukan tidak di lakukan oleh wanita-wanita yang lain. Karena penyesalan yang datang di akhir tak berguna apa-apa. 

Banggalah pada suamimu yang senantiasa meneteskan keringatnya hingga lupa membasuhnya dan mengering tanpa dia sadari.

Banggalah pada suamimu, karena ucapan itu adalah pemberian yang paling mudah dan paling indah jika suamimu mendengarnya.

Sambut kepulangannya di rumah dengan senyum dan sapaan hangat. Kecup keningnya agar dia merasakan ketenangan setelah menahan beban berat di luar sana.

Sambutlah dengan penuh rasa tulus ikhlas untuk menyayangi suamimu. Selagi dia kembali dalam keadaan dapat membuka mata lebar-lebar, dan bukan kembali sembari memejamkan mata tuk selamanya.

Teruntuk suamiku.
Maafkan aku sayangku.
Terlambat sudah kata ini ku ucapkan.
Aku janji pada diriku sendiri teruntukmu.
Putramu ini akan kubesarkan seperti caramu.
Putra kita ini akan menjadi sosok yang sepertimu.
Aku sangat bangga padamu, aku sayang padamu.


Istrimu,

Rina

Kisah Dendam Positif: Catatan Dirut Aramco



Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun 40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yang kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: “Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur” Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut. Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus.
Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajemen Amerika.
Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya: Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku? Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur ?
Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka? Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan “DENDAM POSITIF”. Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya. Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya. Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA.
Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika di Lahegh University mengambil kuliah S1 bidang teknik serta master bidang geologi di Stanford University. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang kenegerinya dan bekerja sebagai insinyur.
Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja?. Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain.
Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.
Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya. Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; “Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu”
Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: “Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku yang paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah,  kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini. “
Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan. Lalu apakah ceritanya sampai di sini? Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.
Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilakn 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.
Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia. Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.
Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.
Itulah kekuatan “DENDAM POSITIF”. Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita. Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya. Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat Dendam Positif ?
(dari buku Dendam Positif karya Isa Alamsyah dan Asma Nadia)

"?" (Sebuah Tanda Tanya)

on Selasa, 14 Juni 2011

Sungguh aku tak tau apa yang terjadi dengan perasaanku..
Ku minta lidah untuk mengatakannya,
Namun Ia menunduk sambil berkata..
Maafkan aku Tuan,
Sungguh ku tak mampu mengatakannya..
Karena perasaan ini sungguh sulit untuk di ungkapkan dalam kata-kata...

Akupun bergegas menghampiri mata,
Dalam sorotnya yang sayu aku mulai bertanya..
Wahai mata sebenarnya apa yang terjadi...?
Jika memang kau sedih, luapkanlah air matamu..
Jika memang kau bahagia, bukalah kelopakmu lebar-lebar agar kudapat menatap  indahnya dunia ini..
Matapun menjawab..
Maafkan aku Tuan, sungguh aku tak tau apa yang tejadi..
yang aku tau hanya..
Jika malam mulai menjamahku, bayangan yang selama ini tampak cerah..
Kini berubah menjadi gelap sangat pekat,akupun tak tahu bayangan apakah itu..

Dengan langkah gontai aku berayun menuju jari,
Wahai jari.. Ku mohon padamu..
Tuliskanlah aku apa yang sebenarnya terjadi
Agar aku tau apa yang dirasakan hatiku saat ini..
Dengan tertunduk layu jari menjawab..
Maafkan aku Tuan, Harus bagaimana aku menuliskannya,sementara perasaan hatimu tak berawal dan tak berakhir..

Wahai jari.. Aku sungguh tak sanggup lagi untuk bertahan..
Kumohon dengan sangat padamu,
jika kau tak sanggup, harus kemana lagi aku bertanya..
Sementara.. Semua yang kutanya menjawab demikian.........
Tuliskanlah aku beberapa kata meski itu tak mewakili semua perasaanku..

Dengan tertunduk layu jari mengumpulkan sisa-sisa tenaganya untuk mencoba mengartikan semua ini dalam kata-kata..
.
.
.
.
.
Setelah sekian lama menunggu jaripun berkata..
Maafkan aku Tuan,
Hanya ini yang mampu aku tulis..

"TERIMA KASIH, KARENA KAU PERNAH MENEMANIKU DALAM  MENJALANI       HIDUP INI"

                                                                                              
                                                                        Tangerang,17 April 2011
                                                                                     00:15 AM